Source: Dok. Net |
Perkembangan
ilmu pengetahuan atau perkembangan pemikiran atas ilmu pengetahuan tidak
terlepas dari filsafat ilmu yang disebut sebagai induk dari segala ilmu. Kata
filsafat dikenal dengan istilah Falsafah, Phylosophy dan Philosophia dalam Bahasa Arab, Ingris dan Yunani secara
berurutan. Menurut Plato, filsafat
adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran
yang asli karena kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan.
Berbicara mengenai filsafat, keberadaan ilmu ini masih menjadi pertanyaan besar sebagian orang tentang lahirnya/seperti apa perkembangannya. Secara singkat, periode perkembangan ilmu filsafat meliputi periode Pra Yunani kuno (Abad 15-7 SM), Zaman Yunani kuno (Abad 7-2 SM), Zaman pertengahan abad (Abad 2-14 M), Masa Renesanse (14-17 M), dan perkembangan filsafat pada Zaman Modern (17-18 M). Berawal dari filsafat Yunani kuno, pada periode ini muncul para ahli pikir alam. Setelah itu, muncul pemikiran filsafat barat, ada empat periode besar dalam filsafat barat, antara lain: Zaman Yunani (600 SM – 400 M), Zaman Patristik & Skolastik (300 M – 1500 M), Zaman Modern (1500 M – 1800 M) dan Zaman sekarang (setelah 1800 M), manusia sudah berfikir secara sistematis, logis dan rasional.
Dibalik perkembangan filsafat, pada akhir tahun 1940 muncul aliran Postmodernisme yang dibuat oleh sejarawan Inggris. Postmodernisme merupakan penyempurna dari teori sebelumnya (teori modernisme), karena aliran modernisme banyak menuai kritikan. Alih-alih munculnya aliran baru sebagai penolakan atas aliran sebelumnya, pada abad ke- 5-10 M dikenal dengan zaman kegelapan “Dark Ages” yang ditetapkan oleh Caesar Baronies (1602), karena pada masa itu terjadi kegelapan intelektual. Salah satu yang menjadi penyebab adalah Jatuhnya kekaisaran Romawi, sehingga berdampak pada banyaknya fakta-fakta sejarah yang hilang. Pada zaman kegelapan, Arab bangkit. Muncullah para cendekiawan dengan berbagai bidangnya masing-masing. Pada pertengahan abad, salah satu cendekiawan (Ibnu Rusyd) mengilhami orang Barat. Karenanya, terjadilah zaman gelap cendekiawan Arab. Akhirnya, Barat mulai membangun kembali peradaban mereka, sampailah kepada zaman pencerahan yang dikenal dengan “Renaisans”.