Menjadikan Internet Sebagai Peluang

 

Bagaimana memanfaatkan internet agar menjadi peluang besar bagi kita?

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia teknologi pun kian menjadi-jadi. Seluruh aktivitas manusia bisa saja terhenti dan tergantikan oleh kefasihan teknologi dalam mengatasi segala keterbatasan manusia. Dalam dunia pendidikan misalnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) yang direncanakan sepenuhnya akan dialihkan kepada sistem digital. Bisa saja, dengan bantuan perangkat Internet of Things (IoT) tenaga pengajar dialihkan kepada perangkat visual untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan.

Mari kita renungkan, apa yang terjadi jika lembaga pendidikan (katakanlah sekolah) ditiadakan dan digantinkan dengan sistem digital? Pernahkah kita berfikir apa yang akan terjadi setelahnya kepada securityoffice boy, petugas kebersihan sekolah atau pun tukang fotocopy yang senantiasa membantu kita dalam menyelesaikan tugas. Ya, jika itu benar-benar terjadi maka securityoffice boy, dan juga petugas kebersihan sekolah tidak lagi dibutuhkan, bahkan tukang fotocopy pun kehilangan peran.

Hal ini tentu menjadi tantangan bagi seluruh umat manusia yang memang harus bersaing dengan teknologi walapun pada dasarnya teknologi tersebut juga dicipitakan oleh manusia itu sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti penghuni bumi dapat dipunahkan oleh teknologi, karena saat ini telah kita rasakan kekalahan intelegensi manusia akan kekuatan intelektual teknologi.

Salah satu bukti kemajuan teknologi yang sangat beririsan dengan aktivitas keseharian manusia yaitu perkembangan media komunikasi yang semakin menggila. Saat ini, internet masih menduduki posisi teratas dari berbagai macam media komunikasi. Siapa yang tidak lagi mengenal internet, bahkan “bocah ingusan” saja lebih dari tahu apa itu internet. Menurut Drew Heywood (1996), istilah internet muncul pada akhir tahun 1960-an yang dibentuk dan dikembangkan oleh Departmen Pertahanan Amerika Serikat yang pada awalnya dikenal dengan sebutan ARPANET (Advanced Research Project Agency Networking) sampai pada saat ini berubah menjadi Internet (Interconnected Network).

Tanpa kita sadari, semakin kesini teknologi (sebutlah internet) semakin memudahkan manusia, seperti halnya kita para generasi pembelajar yang menjadikan internet sebagai sumber pengetahuan. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwasannya hadirnya internet dapat membentuk kebiasaan buruk dimana kita lebih terarah untuk melakukan hal-hal negatif atau cenderung membentuk kita menjadi generasi yang instan, tidak mencoba untuk memanfaatkan internet dengan bijak. Mari kita resetting kembali orientasi kita, bahwa “internet adalah sahabat kita”. Sehingga, internet yang kita sebut sebagai sahabat tersebut dapat menjadi motivasi, bagaimana seharusnya kita menjadi generasi yang berintelektual dengan memberikan peran media sebagai wadah untuk beredukasi.

Sebagai generasi terpelajar, sudah seharusnya kita mampu memberikan peran media komunikasi (Internet) sebagai galah kesuksesan. “Coba Anda fikirkan, sampai saat ini apa kontribusi internet terhadap Anda?” Sentilan tersebut menyadarkan kita agar tidak menyia-nyiakan peluang, karena dengan internet kita bisa menjadi orang besar.

Strategi yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan kebermanfaatan internet, antara lain:

1. Source of education, memanfaatkan internet sebagai media untuk memperluas wawasan.

Kemudahan akses internet tentu menjadi peluang bagi kita untuk mencari informasi mengenai segala hal, terkhusus seputar pendidikan. Segala bentuk informasi telah tersedia di berbagai situs web yang dapat menjawab pertanyaan atas ketidaktahuan kita, tinggal bagaimana kita tergerak untuk selalu beredukasi kapan pun dan dimana pun.

2. Be creative, menjadikan internet sebagai ajang pengembangan diri.

Internet tidak hanya menjadi sumber informasi, akan tetapi juga menjadi wadah bagi kita untuk mengimplementasikan ide/gagasan sehingga dapat menjadi sebuah karya, katakanlah tulisan. Tulisan merupakan salah satu bentuk kreativitas yang dapat kita buat sebagai media kritik mengenai suatu hal. Tentu ini menjadi ajang pembelajaran bagi kita untuk melatih pemikiran, analisis, juga kemampuan dalam membuat sebuah tulisan.

3. Get relationship, membangun relasi untuk bertukar pikiran, ide/ gagasan.

Keterbukaan akses untuk menjalin hubungan antar pengguna/pengakses media sosial misalnya, menjadi sebuah kesempatan bagi kita untuk saling bertukar gagasan mengenai segala hal, tentu yang mempunyai nilai kebermanfaatan. Seperti, bertukar opini mengenai isu yang sedang hangat diperbincangkan. Terlebih dapat menjadikan kemudahan ini untuk berkolaborasi dalam menjalankan/mengembangkan sebuah bisnis digital.

4. Self promotion/ promosi diri, menawarkan potensi kepada publik.

Internet dapat menjadi solusi untuk menjawab bagaimana kita bisa mempromosikan potensi diri kepada publik. Banyak sekali situs-situs di internet ataupun media sosial yang dapat kita gunakan untuk menawarkan sebuah karya yang kemudian karya tersebut dapat dinikmati oleh khalayak luas. Tentu ini menjadi peluang besar ketertarikan khalayak terhadap karya kita, tinggal bagaimana kita dapat mengoptimalkan potensi diri agar memiliki nilai jual yang tinggi.

5. Business orientation to earn money, memonetisasi internet untuk mendapatkan keuntungan.

Banyak kita lihat para pengguna internet di luaran sana yang bisa mendapatkan rupiah hanya dengan menampilkan sebuah foto, menyajikan video ataupun dengan membuat sebuah tulisan. Namun apakah hanya mereka saja yang bisa melakukannya? Seharusnya ini dapat menjadi motivasi bagi kita untuk menjadi bagian dari mereka yang dapat menjadikan internet sebagai peluang.

Memasuki era 5.0 merupakan sebuah dukungan bagi kita untuk menjadi generasi digital yang sesungguhnya. Generasi yang mampu membuat terobosan baru, menghadirkan ide-ide/gagasan-gagasan segar tidak lain untuk kehidupan sosial yang lebih baik. Hal ini akan mengantarkan kita kepada kesejahteraan umat manusia dimana teknologi tidak akan mengendalikan manusia, akan tetapi terkendalikan oleh manusia. “Digital generation for better life in the future”.

Lebih baru Lebih lama