Strategi Public Relations

Source: tyccommunication.com

Strategi Public Relations

1. Tujuan Strategi Publik Relation

2. Strategi Proaktif

3. Strategi Reaktif

Definisi Strategi

Strategi merupakan suatu hal yang penting dimana salah satu cara untuk mencapai tujuan sehingga visi dan misi dapat tercapai. Strategi ini merupakan cara mencapai tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan yang ditentukan berdasarkan dari hasil analisis situasi dan riset yang telah dilakukan dengan menggunakan sebuah tindakan tertentu dan memerlukan alokasi sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan tersebut. Sandra Oliver dalam bukunya yang berjudul Strategi public relations menyatakan bahwa definisi strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.

Strategi PR

Menurut D. Ronald Smith (2005: 10-11), ada beberapa langkah yang ditetapkan sebagai strategi Public relations, yaitu:

1. Formative Research

Fase pertama dalam proses perencanaan strategis menurut Smith adalah riset formatif atau riset stategis adalah kegiatan pendahuluan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan menganalisa situasi yang dihadapi . Dalam fase ini terdapat tiga tahap yakni analisis situasi, analisis organisasi dan analisis publik.

a. Analyzing the situation (menganalisa situasi)

Merupakan bagian yang penting sebagai proses awal penentuan strategi,dimana setiap tahap ini digunakan untuk mengumpulkan semua informasi dan sekaligus menganalisa situasi.

b. Ananlyzing the organization (menganalisa oranisasi)

Pada tahap ini diperlukan pengamatan yang tepat terhadap tiga aspek perusahaan yaitu lingkungan internalnya (misi,performance, dan sumber daya perusahaan), reputasi dan lingkungan eksternalnya.

c. Ananlyzing the public (menganalisa publik)

Merupakan tahap untuk mengidentifikasikan dan menganalisa publik yang menjadi sasaran. Hal ini akan membuat perusahaan mampu mengatur prioritas dalam berhubungan dengan publknya yang beragam.

2. Strategy

Strategi merupakan jantung nya perencanaan public relations maupun masaran dan bidang lainnya yang berkaitan. Strategi adalah keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki tiga tahap, yakni menetapkan tujuan dan sasaran, memformulasikan aksi dan strategi respon, kemudian menggunakan komunikasi efektif.

a. Establishing goals and objectives (menentukan sasaran dan objektif)

Tahap ini dapat membuat perusahaan mengembangkan objektif yang jelas, spesifik dan terukur (measurable) sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

b. Formulating action and response strategies (memformulasikan aksi dan respon)

Tahap ini merupakan tahap dimana antara kegiatan atau aksi dipadukan dengan respon yang akan diterima.

c. Using effective communication (menggunakan komunikasi yang efektif)

Tahap ini berhubungan dengan beragam keputusan yang diambil terhadap pesan yang disampaikan, seperti: sumber yang akan menyampaikan pesan kepada publik kunci, isi dari pesan, bunyi dan gayannya dan lain-lain.

3. Tactics

Setelah strategi di buat, kini tiba gilirannya untuk memasuki fase ketiga yaitu taktik. Pada fase ini terdiri dari pemilihan taktik komunikasi yang akan digunakan dan melakukan implementasi rencana strategis yang sudah disusun.

a. Choosing communication tactics (memilih taktik komunikasi)

Ada empat kategori dalam komunikasi, seperti : komunikasi tatap muka, organizational media, media berita, iklan dan media promosional dan lainnya.

b. Implementing the strategic plan (mengimplementasikan strategi)

Di tahap ini dikembangkan budget dan jadwal yang dipersiapkan untuk mengimplementasikan program komunikasi yang ditentukan.

4. Evaluative Research

Pada fase terakhir adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai taktik komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Tahap ini adalah tahap akhir dimana dikembangkan metode yang spesifik dalam mengukur keefektifan dari strategi yang ditempuh. Strategi PR adalah pemikiran yang telah direncanakan oleh praktisi PR untuk mengelola citra melalui berbagai kegiatan PR untuk mecapai tujuan perusahaan. Tujuan sentral PR adalah mengacu kepada kepentingan pencapaian sasaran (target) atau tujuan untuk menciptakan suatu citra perusahaan, corporate image, dan corporate culture, serta brand image.

Tujuan Strategi Public Relations

Dalam proses penerapan strategi Publik Relations membutuhkan komunikasi yang efektif yang melibatkan komunikator dengan segala kemampuan (comunikations skill) untuk mempengaruhi konsumen dengan dukungan berbagai aspek teknis dan praktis dalam bentuk taktik atau strategi dalam pencapaian tujuan. Tujuan tersebut bersifat internal dan eksternal.

Tujuan yang bersifat internal dapat mencakup pada beberapa hal yaitu:

1). Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap dan tingkah laku publik terhadap perusahan terutama ditujukan pada kebijaksanaan perusahaan.

2). Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijakan yang sedang dijalankan guna mencapai suatu tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak mengabaikan kepentingan publik 

3). Memberi penerangan pada karyawan mengenai suatu kebijakan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut berbagai aktivitas dan perkembangan perusahaan

4). Merencanakan penyusunan staf yang efektif bagi penegasan kegiatan yang bersifat internal Public Relations dalam perusahaan (Anggoro 2000: 73).

Pada sisi lain, aktivitas Public Relations yang bersifat eksternal adalah untuk mendapatkan dukungan dan image yang positif dari publik, hal ini dibatasi kepada pengertian:

1). Memperluas langganan atau pemasaran.

2). Memperkenalkan suatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi konsumen.

3). Mencari dan mengembangkan modal.

4). Memperbaiki citra perusahaan terhadap persepsi masyarakat guna mendapatkan opini yang positif.


Strategi Proaktif dan Reaktif

Smith (2005) membagi strategi PR kedalam dua kelompok, yakni Proaktif dan Reaktif.

A. Proaktif 

Strategi proaktif bisa menjadi strategi yang paling efektif karena diterapkan sesuai dengan perencanaan organisasi, bukan karena perlu menanggapi tekanan dan harapan dari masyarakat.

1. Kinerja Organisasi: Kinerja organisasi merupakan area pertama dan terpenting yang perlu dipertimbangkan saat menimbang berbagai strategi komunikasi.

2. Partisipasi Audien: Merupakan langkah awal yang dapat digunakan oleh organisasi untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat sekitar secara langsung. Dengan adanya partisipasi audien, masyarakat dapat merasakan langsung produk dan jasa yang ditawarkan langsung oleh perusahaan. Ini merupakan keuntungan yang dapat dilakukan karena dengan begitu organisasi dapat menarik hati masyarakat.

3. Acara Khusus: Ini adalah cara lain yang berguna untuk menghasilkan partisipasi pemirsa.

4. Aliansi dan Koalisi: Ketika dua organisasi bergabung bersama dalam tujuan komando, energi gabungan menawarkan peluang nyata untuk inisiatif komunikasi strategis.

5. Sponsor: Tawarannya dan langkah proaktif yang dapat dilakukan organisasi untuk mendapatkan visibilitas dan rasa hormat di antara publik kunci mereka.

B. Reaktif

1. Strategi reaktif yaitu untuk menanggapi umpan balik dari organisasi luar. Smith (2005) mengklaim bahwa beberapa pendekatan dapat dilakukan untuk memenangkan hati publik. Pendekatan tersebut adalah:

2. Strategi pre-emptive sebagai salah satu strategi yang diambil sebelum lawan memulai tuduhan pertamanya terhadap perusahaan.

3. Strategi respons ofensif yang bisa menjadi serangan, rasa malu, atau perlakuan terhadap oposisi.

4. Strategi respons defensif yang digunakan untuk menanggapi tuduhan tersebut, termasuk penolakan, alasan dan justifikasi dari organisasi.

5. Strategi respon pengalihan; Bisa dibagi menjadi konsesi dan ingratiation. Konsesi berarti memberi apa yang ingin dibangun publik untuk menjalin hubungan dengan mereka. Sementara itu ingratiation berarti mencoba memecahkan masalah organisasi itu sendiri.

6. Strategi penyampaian vokal yang menunjukkan empati pada masyarakatnya dan melibatkan kepedulian, duka cita, penyesalan dan permintaan maaf.

7. Meluruskan strategi perilaku terdiri dari investigasi, tindakan korektif, restitusi dan pertobatan adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki citra organisasi.


Perbedaan Proaktif dan Reaktif

Program reaktif menggunakan pendekatan system yang relative tertutup dalam membuat perencanaan dan manajemennya. Sedangkan program proaktif menggunakan ‘radar’peringatan dirinya untuk mengumpulkan informasi, membuat penyesuaian dan menghasilkan output internal dan eksternal untuk mencegah atau menghindari masalah.

Praktisi PR dalam mengantisipasi permasalahan tergantung tujuan atau peran yang diberikan, yaitu:

Proaktif

1. Mampu mengatasi setiap kemungkinan yang timbul yang dapat merugikan atau posisi yang tidak menguntungkan citra.

2. Bertindak sebagai pencari jalan keluar ketika menghadapi suatu kesulitan yang terjadi

3. Kesulitan yang timbul tersel merupakan tantangan untuk siap dihadapi dan bukan sebaliknya, merupakan suatu ancaman.

Reaktif

1. Tidak mampu atau bahkan menghindar untuk menghadapi suatu kesulitan yang muncul apalagi upaya untuk menghadapinya.

2. Kalau timbul publikasi atau berita negative yang muncul dihadapannya, maka:

(a) Diam atau pasif karena tidak diberi wewenang pemutih untuk mengatasinya.

(b) Saling menyalahkan dan ketergantungan pada atasan sangat tinggi.


Proactive Public Relations : Secara sistematis berusaha mempengaruhi opini publik tanpa menunggu datangnya serangan eksternal terhadap perusahaan.

Reactive Public Relations : Merupakan respon terhadap serangan dari luar perusahaan dan upaya-upaya menetralkan serangan tersebut.


Referensi:

Artis. Strategi Komunikasi Public Relations. 2011.

Oliver, Sandra. 2021. Strategi Public Relation. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Rosady Ruslan, 1995.

Smith, R. D. (2005). Strategic Planning for Public Relation. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Solihah, Ayu Wahyuni et al. Strategi Public Relation. 2017.

Lebih baru Lebih lama