Ulasan Film Thank You For Smoking Berkaitan dengan Etika Profesi Public Relations

Judul Film: Thank You For Smoking

Source: forumcinemas.lv

Sinopsis Film Thank You For Smoking

Thank You For Smoking adalah film yang disutradarai oleh Jason Reitman. Film ini dibintangi oleh Aaron Eckhart, Katie Holmes, Adam Brody, Joan Lunden, dll.  Film ini diangkat dari novel yang berjudul sama, ditulis oleh Christopher Buckley pada tahun 1994. Mengisahkan tentang kehidupan Nick Naylor (Aaron Eckhart) wakil direktur Akademi Kajian Tembakau yang juga seorang pelobi ulung.


Cerita diawali dengan adegan talkshow Joan Lunden yang membahas mengenai bahaya merokok pada remaja. Acara yang seharusnya bisa membuat industri rokok tersudut malah dibuat sebaliknya oleh Nick Naylor yang jago dalam berargumentasi. Nick berhasil meningkatkan bargaining position perusahaan rokok dengan melakukan kampanye mendukung remaja untuk tidak merokok.  Dalam kisah film selengkapnya, terdapat banyak konflik yang semakin memanas antara para raksasa bisnis rokok, pemerintah yang anti dan pro rokok, dan media massa yang mencoba mendapat keuntungan dari perseteruan yang terjadi.

 

Ulasan film Thank You For Smoking Berkaitan dengan Etika Profesi PR

Jika dihubungkan dengan “Etika Profesi PR”, film ini benar-benar merepresentasikan bagaimana seseorang harus memiliki etika dalam berprofesi, dalam hal ini yaitu “PR”. Dalam berprofesi, etika adalah hal yang sangat penting. Film ini, memperlihatkan sikap Nick Naylor yang sangat baik, ia terlihat berwibawa, berkarisma, dan selalu tampil percaya diri. Nick merupakan pembicara yang berhasil dalam mempersuasi atau meyakinkan orang lain, baik dengan kata-kata yang persuasif, sikap, maupun perbuatannya. Dalam menjalankan tugasnya, Nick juga tetap menjunjung tinggi etika, seperti tidak berlaku sewenang-wenang, tidak saling menjatuhkan, tidak menghentikan pembicaraan orang, dan menjadi pendengar yang baik bagi lawan berbicaranya.


Dalam film ini, kesalahan Nick bermula pada saat ia berpidato di dalam kelas anaknya. Sebagai seorang Wakil Direktur Perusahaan Tembakau, pidatonya ternyata menggiring anak-anak untuk ingin mengetahui lebih lanjut mengenai rokok, sehingga secara tidak langsung apa yang ia sampaikan dapat mempengaruhi anak-anak untuk merokok. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pelanggaran etika profesi, karena apa yang disampaikannya itu dapat berdampak buruk pada anak-anak. Kesalahan lainnya juga ditunjukkan oleh tokoh lain, yaitu kesalahan etika pada wartawan. Dalam film tersebut diceritakan wartawan itu rela melakukan apapun untuk mendapatkan segala informasi yang diinginkan. Wartawan tersebut kemudian menuliskan semua informasi yang ia dapatkan dari Nick Naylor itu, padahal informasi tersebut adalah hal pribadi yang seharusnya tidak dipublikasikan, karena tindakan itu dapat merusak citra seseorang. Seperti apa yang diceritakan dalam film tersebut, citra dan nama baik Nick Naylor akhirnya menjadi buruk.


Kesalahan tersebut merupakan salah satu contoh pelanggaran etika dalam berprofesi. Dalam film tersebut, pelanggran yang dilakukan oleh Nick sebagai seorang PR, di antaranya adalah membongkar rahasia perusahaan, melakukan penyuapan, dan menghilangkan kepercayaan klien dengan terpublikasinya semua informasi mengenai rahasia perusahaan maupun informasi mengenai klien perusahaan. Namun demikian, Nick juga menerapkan kode etik PR dalam menjalankan pekerjaannya, seperti bersikap jujur dalam memberikan informasi, dan mengikuti pertemuan Pers untuk mengklarifikasi permasalahan.


Film ini mengedukasi kita agar dapat berpikir kritis, mengajarkan kita bagaimana untuk meyakinkan dan membangun kepercayaan masyarakat dengan menggunakan kemampuan dalam beragumentasi. Film ini juga mengajarkan bagaimana untuk memperbaiki citra/nama baik perusahaan. Film ini sangat menambah wawasan dan dapat mengubah cara pandang seseorang. Hal tersebut terlihat dari bagaimana tokoh “Nick” berhasil membuat orang-orang mendukung setiap pernyataan dan perbuatannya, walaupun pada dasarnya yang dilakukan itu tidak benar. Terlepas dari itu, secara keseluruhan, menurut pandangan pribadi film ini berfokus kepada bagaimana seseorang yang berprofesi sebagai PR (katakanlah juru bicara) harus mampu membujuk atau meyakinkan seseorang untuk dapat mencapai kepentingannya, terlihat dari bagaiaman film ini dikemas untuk menunjukkan sikap kerja keras, profesionalitas, dan kecerdasan, yang harus dimiliki oleh seorang Public Relations.

 


Lebih baru Lebih lama