Jika Aku Menjadi Wartawan


Banyak sekali peristiwa yang terjadi di sekitar kita, katakanlah kejadian kebakaran yang menghanguskan puluhan ruko di pasar baru Bogor. Apa yang akan kamu lakukan? Pernahkah kamu tergerak untuk mencari informasi sedikitnya tentang "mengapa itu bisa terjadi?" 

Pertanyaan tersebut akan banyak memunculkan jawaban, namun persoalannya apakah jawaban atau informasi tersebut dapat diketahui dan diterima oleh masyarakat luas? 

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pun kian mengalami pendewasaan seperti halnya media komunikasi yang semakin hari semakin canggih sehingga mempermudah suatu informasi secara cepat dapat terpublikasi dengan lingkup sasaran yang lebih luas. Namun, dibalik informasi tersebut tentu ada proses pencarian data. 

Proses mencari data atau diperolehnya data tersebut tidak lepas dari yang namanya wartawan, proses inilah yang membuat saya kagum. Seorang wartawan tidak akan pernah berhenti untuk mencari atau memperoleh informasi, untuk itu saya beranggapan jika saya menjadi seorang wartawan maka saya akan menjadi orang yang tidak akan pernah berhenti berproses. Menjadi wartawan tidak hanya berbicara tentang apa yang akan kita dapatkan, melainkan apa yang akan kita berikan untuk hari ini, hari esok, dan seterusnya. 

Mendapat sebuah informasi yang akurat adalah keinginan masyarakat dan merupakan tanggung jawab seorang wartawan yang tidak hanya berperan sebagai pencari informasi akan tetapi mengolah, mengemas, dan menyajikan bahkan mempertanggungjawabkan informasi yang telah disampaikan.

Begitu kagum saya dengan sosok wartawan itu, bagaimana tidak? Sosok tersebut begitu berjasa bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang mengatakan bahwa wartawan adalah suatu pekerjaan yang mulia. Kekaguman saya kepada wartawan tidak berhenti di situ saja, ada satu tokoh besar dunia yang berhasil menghipnotis saya untuk menjadi seorang wartawan. Benjamin Franklin adalah sosok yang sangat saya kagumi, beliau telah meninggalkan banyak karya di dalam hidupnya. Benjamin Franklin adalah orang yang banyak pekerjaan, ia adalah seorang wartawan, penerbit, pengarang, ilmuwan, dan merupakan seorang pemimpin revolusi Amerika. Salah satu hal yang membuat saya kagum kepadanya adalah kepandaiannya dalam menulis. Satu di antara karyanya yang sangat luar biasa adalah tulisan yang berjudul "Writings". Ketika saya bingung dalam menulis harus mulai dari mana, dengan inilah saya bisa menjawab bahwa memulainya yaitu dari menulis.

Ketertarikan saya kepada dunia jurnalistik kembali mendalam setelah saya bertemu dengan sosok Dosen mata kuliah dasar-dasar jurnalistik yang mengetahui segudang informasi. Ibu Ratih Siti Aminah M.Si., sosok Dosen yang cerdas dengan segudang informasi. Beliau senantiasa menjadi sumber informasi bagi kami sebagai mahasiswa yang diampunya. Ketika beliau sedang di dalam kelas, selalunya beliau meminta mahasiswa untuk menyampaikan berita, "Ayo... biar kita pintar sama-sama". Itulah yang membuatku kagum dengan seorang wartawan, "wartawan tidak ingin menjadi pintar sendiri".

Di era modernisasi ini, teknologi tidak hanya memberikan kemudahan bagi seorang wartawan dalam menjalankan profesinya melainkan juga menjadi sebuah tantangan, bisa saja jika profesi ini tergantikan oleh robot di masa mendatang. Karenanya, penting memiliki semangat tinggi untuk menjadi wartawan profesional agar mampu bertahan. Namun, untuk menjadi seorang wartawan profesional pun kita tidak bisa lepas dari dunia kompetisi. Persaingan antar jurnalis itu pasti, saling bersaing untuk menyajikan berita/informasi terbaik. Meskipun demikian, seorang wartawan mempunyai karakteristiknya masing-masing.

Jika saya menjadi seorang wartawan, melihat khalayak dibanjiri informasi yang tidak benar menjadi motivasi bagi saya untuk meluruskan. Hal itu bukan semata-mata karena kesalahan seorang wartawan, mungkin saja ada satu pihak yang berusaha untuk mencari keuntungan dengan memalsukan fakta. Jika saya menjadi wartawan, maka loyalitas utama harus diberikan kepada masyarakat, dengan apa? Memberikan informasi yang akurat, karena tanggung jawab utama seorang wartawan adalah menjunjung tinggi kebenaran, menyajikan fakta secara benar. Banyak sekali persepsi seseorang terhadap wartawan, wartawan adalah orang yang terdorong untuk mencari informasi, wartawan adalah orang yang tertarik untuk mengolah, mengemas, dan menyajikan informasi, dan wartawan adalah orang yang mempunyai hasrat untuk melakukan hal itu secara berulang tanpa diketahui sampai kapan hal itu akan dilakukan. Bermanfaat bagi orang lain adalah visi seorang wartawan, namun dalam mencapai visi itulah sangat banyak tantangan yang harus diselesaikan, tinggal bagaimana seorang wartawan menyikapi tantangan tersebut. 

Jika saya menjadi wartawan, maka saya akan mengajak tantangan untuk berteman agar saya bisa terus berproses, mencari, mengolah, dan menyampaikan fakta untuk kebermanfaatan bersama.

Jika kamu menjadi wartawan?
Bagikan pendapatmu di kolom komentar ya...
Lebih baru Lebih lama